Realisasi Tambahan Gaji Guru, Mendikdasmen Mu'ti: Nominalnya Berbeda-beda
Begini kata Mendikdasmen terkait penambahan gaji guru sebesar Rp 2 juta. Foto: ANTARA FOTO/YUSUF NUGROHOJakarta -
Penambahan gaji guru sebesar Rp 2 juta per bulan setiap tahunnya menjadi salah satu janji Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka yang mulai dipertanyakan. Kapan janji ini akan direalisasikan?
Menjawab hal tersebut, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyebut besaran tambahan gaji guru sedang dalam proses penghitungan. Namun nominalnya tidak akan rata sebesar Rp 2 juta per orang.
"Sedang kita hitung karena nanti nominalnya tidak sama, sehingga kita harus hitung betul jangan sampai mereka yang berhak tidak menerima tetapi yang tidak berhak malah menerima," ucap Mu'ti kepada wartawan dalam Pembukaan Pameran Bulan Bahasa dan Sastra di Gedung A Kemendikbud, Jl Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta, Senin (28/10/2024).
Baca juga: Arah Kebijakan Pendidikan di Bawah Kepemimpinan KemendikdasmenBaca juga: Soal Kenaikan Gaji-Kesejahteraan Guru, Mendikdasmen: Sudah Dianggarkan 2025Akan Ada Kualifikasi TertentuTerkait besarannya, Kemendikdasmen akan menyusun regulasi yang mengatur kualifikasi guru penerima tambahan gaji Rp 2 juta. Hal ini dilakukan agar tidak kesalahpahaman terkait pemberian bonus.
"Ada dong (kualifikasi penerima bantuan). Kalau nggak ada rebutan nanti," tambahnya.
Sebagai informasi, mengutip detiknews tambahan gaji guru sebesar Rp 2 juta disampaikan Prabowo-Gibran selama proses kampanye. Prabowo-Gibran juga berjanji memberikan tunjangan hari raya (THR) untuk guru termasuk honorer di Indonesia.
Kenaikan Gaji GuruTidak hanya gaji tambahan, Mu'ti juga menyinggung terkait kenaikan gaji guru (Aparatur Sipil Negara) ASN maupun honorer. Dengan tegas, ia menyatakan skema kenaikan gaji sudah dianggarkan untuk tahun 2025.
"Di skema yang sekarang kita ajukan untuk 2025 itu untuk guru yang sudah berstatus ASN yang sudah bersertifikasi dan juga guru-guru honorer," kata dia.
Tetapi besaran jumlahnya Mu'ti masih belum bisa membocorkannya karena pihaknya terus mendata kembali jumlah guru di Indonesia. Setelah data ini selesai, ia akan mengajukan ke Kementerian Keuangan untuk proses pencairan.
"Mudah-mudahan dalam waktu tidak terlalu lama pada tahun 2025 sudah bisa terealisasi untuk menaikan tunjangan guru," pungkas Mu'ti.
Dalam pertemuan sebelumnya, Mu'ti emang mengaku kenaikan gaji untuk mendukung kesejahteraan guru adalah hal yang serius. Sehingga hal ini juga masuk ke dalam program prioritas "quick win" atau program percepatan Prabowo-Gibran.
Ia berharap bila kesejahteraan guru meningkat, mereka bisa semakin semangat untuk mendidik generasi emas bangsa Indonesia. Mu'ti mengingatkan juga agar kenaikan gaji ini jangan sampai menimbulkan sifat konsumtif.
"Jangan sampai kesejahteraannya meningkat, tetapi meningkat juga kredit-kreditnya. Pendapatan guru sangat rendah, tetapi ketika dilakukan sertifikasi yang meningkat malahan kredit-kredit kebutuhan konsumtif bukan peningkatan kualitas mengajar," katanya.
Video Mendikdasmen soal Arahan Prabowo: Pendidikan Diprioritaskan di APBN