Kenapa Lari Bikin Bahagia? Begini yang Terjadi di Dalam Tubuh
Lari tak hanya bermanfaat bagi tubuh, tetapi juga mental. Ternyata, lari bisa bikin bahagia. Begini caranya. Foto: IstimewaJakarta -
Pernahkan detikers merasakan perasaan gembira saat berlari? Ternyata fenomena ini ada penjelasan ilmiahnya loh.
Banyak pelari melaporkan pengalaman unik setelah berlari beberapa kilometer. Mulai dari rasa sakit yang mengganggu seolah hilang, waktu terasa melambat, warna di sekitar menjadi lebih cerah, dan pikiran menjadi lebih jernih.
Selain itu, mereka juga merasa lebih percaya diri, lebih kuat, dan yang paling penting, merasa gembira. Namun, sebenarnya apa yang memicu hal ini?
Baca juga: 6 Kebiasaan Sehari-hari Ini Bisa Mempertajam Daya Ingat, Sudah Lakukan?Baca juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Ganti Sepatu Lari? Begini Kata StudiKenapa Merasa Bahagia Saat Lari?Profesor Psikologi dan Ilmu Saraf University of Colorado (CU) Boulder, Angela Bryan menjelaskan penyebab munculnya rasa bahagia saat berlari.
Selama bertahun-tahun, ilmuwan mengira bahwa endorfin berperan besar dalam munculnya perasaan ini. Endorfin merupakan penghilang rasa sakit yang diproduksi tubuh.
Proses endorfin mengalir melalui darah dan berikatan dengan reseptor di otak yang sama dengan obat-obatan seperti morfin. Namun, menurut Bryan, mungkin ada penjelasan lain di balik rasa bahagia saat berlari.
"Selama ini, semua orang mengira efek 'semangat berlari' disebabkan oleh aktivitas sistem opiat endogen. Namun, kini kita mulai berpikir bahwa sebenarnya yang terjadi adalah sistem kanabinoid endogen," ujarnya.
Beberapa kanabinoid "eksogen" atau yang tidak diproduksi dari dalam tubuh seperti THC (tetrahydracannobinol) dapat menyebabkan efek psikotik, sedangkan lainnya seperti CBD (cannabidiol) dapat meredakan peradangan dan kecemasan. Reseptor kanabinoid dalam tubuh terutama di tulang belakang dan otak berperan penting dalam perasaan ini.
Di jalan setapak Boulder Creek, Bryan mengatakan usai berlari, "Saya merasa luar biasa. Saya merasa bebas, kuat, dan percaya diri."
Kanabinoid dan Euforia ManusiaSaat berlari, tubuh kita melepaskan kanabinoid yang berkaitan dengan reseptor yang sama. Proses ini memicu penurunan rasa sakit dan kemunculan euforia.
Pelari jarak jauh sering menggambarkan pengalaman ini sebagai sesuatu yang mirip dengan penggunaan narkoba. Beberapa studi menunjukkan bahwa latihan dengan intensitas tinggi seperti lari dapat meningkatkan kadar endokanabinoid dalam darah.
Debunking EndorfinPenelitian juga mulai mempertanyakan hubungan antara endorfin dan rasa gembira saat berlari. Dalam satu studi, ketika reseptor opioid diblokir dengan obat naltrexone, atlet tetap merasakan euforia saat berlari. Studi lain menunjukkan bahwa peningkatan kadar endorfin justru membuat pesepeda merasa lebih stres, bukan tenang.
Meskipun begitu, terdapat sisi negatif penggunaan kanabinoid yang diproduksi di luar tubuh. Dalam penelitian terhadap 42 pelari, Bryan menemukan bahwa pengguna THC dan CBD selama latihan dapat meningkatkan motivasi dan membuat latihan lebih menyenangkan, tetapi juga memperlambat kinerja.
Bagi mereka yang ingin berlari cepat, Bryan menyarankan untuk tetap memperhatikan pencapaian yang dapat diberikan oleh tubuh masing-masing. Semangat berlari!
TMII Siapkan Rute Olahraga Lari, Bisa Keliling 'Indonesia'